"Ketika pena telah diangkat, dan lembaran-lembaran telah mengering..."

Kuncinya, anda harus tahu kemana uang anda pergi!

My Money Story

Before

Saya dulu tidak mengenal investasi, yang saya lakukan setiap kali mendapatkan uang adalah ‘menyalurkannya’ ke dalam tiga hal ini, handphone model baru, makanan restoran dan membeli barang-barang yang ’saya kira’ saya butuhkan.

Saya juga dulu sering ingkar janji pada diri sendiri. Saya berkata saat menerima uang bahwa uang ini adalah uang ‘masa depan’, uang yang tidak akan diganggu. Tapi yah ketika melihat teman dengan handphone terbarunya atau ketika melihat papan iklan sebesar gajah terpampang disamping lampu merah, lupalah sudah akan janji manis itu.





Memang semua orang punya ‘pacarnya’ masing-masing. Ada yang ke hobi mobil, elektronik, musik, motor gede, tas-sepatu atau pakaian. Saya setuju mengatakan bahwa it’s ok untuk mengeluarkan uang untuk sesuatu yang anda suka, apalagi anda bersusah-payah mendapatkannya. Hanya ingat saja satu prinsip ini :

semakin banyak yang anda nikmati sekarang,

semakin sedikit yang tersisa untuk esok hari

Anda tinggal memilih kapan-nya. Dan anda bertanggung jawab atas pilihan anda sendiri.

Saya melalui masa-masa dimana saya menyesali semua pemborosan saya dimasa lalu, saya melalui masa dimana saya memaksakan diri untuk lebih disiplin menabung, terus menahan keinginan akan barang-barang, menahan diri untuk tidak jajan atau belanja hingga akhirnya terbentuk menjadi suatu kebiasaan hingga hari ini.

After

Kini saya menjadi orang yang lebih sederhana dibanding dulu dan saya terus memupuk investasi saya. Dulu umur handphone saya tidak pernah lebih dari 6 bulan. Kini saya masih menggunakan handphone yang saya beli 3,5 tahun yang lalu!

Saya dulu sering jalan-jalan dan makan diluar selepas jam kantor. Sebuah kegemaran yang boros. Kini saya tidak pernah melakukannya lagi dan pernikahan sangat membantu untuk ‘membawa’ saya pulang.

Sewaktu saya hidup konsumtif, saya bukan orang yang tidak menabung. Saya menabung. Hanya saja, beberapa pikiran saya selalu mengganggu. Akhirnya mereka mendorong saya untuk ‘mencoba’ merubah kebiasaan-kebiasaan saya. Saya ingin berbagi dengan anda beberapa pikiran tersebut :

  1. “Kenapa uang saya sedikit ya?” . Singkat saja, pada waktu itu saya ingin cepat kaya. Tapi anehnya hal itu rasanya tidak sampai-sampai. Persisnya waktu itu saya merasa dengan penghasilan 5 juta perbulan, kok tabungan saya mungkin hampir sama dengan orang hemat yang bergaji 2 juta.
  2. “Kemana saja uang saya dihabiskan ya, kok belum akhir bulan sudah habis?” . Pertanyaan ini, setelah saya bisa jawab, adalah kunci utama perubahan drastis saya! Pasti untuk anda juga! kuncinya, anda harus tahu kemana uang anda pergi! Setidaknya anda harus bisa dengan akurat menyebutkan kemana perginya 70% uang anda! Saya dulu melacak uang saya dengan menuliskan setiap pengeluaran harian saya di ‘Notes’ handphone secara singkat. Contoh : kode ‘B50′ artinya 50ribu untuk bensin. ‘F8′ artinya 8ribu untuk makanan (food). Pada akhir bulan, saya jumlahkan semua angka itu perkategori. Setelah saya melihat jumlahnya, saya terdiam. Sejak saat itu, pribadi saya yang konsumtif itu sudah pergi entah kemana.
  3. “Saya ingin uang saya menghasilkan uang lagi.” Inilah letak serunya dalam hal mengelola uang bagi saya. Di titik ini, saya menemukan tantangan yang ‘Lebih’ dari sekadar nasihat orang tua untuk “Menabung”. Bagi saya menabung identik dengan menumpuk uang sedangkan investasi adalah membuat uang! Tapi saya tidak seperti bonek langsung melempar diri ke kolam penuh piranha. Saya rajin mengerjakan semua ‘PR’ investasi saya dengan baik sebelum memulai investasi dan hasilnya sangat memuaskan sampai hari ini.

Jadi begitulah kisah investasi saya. Bukan dimulai dari uang yang banyak, tapi dari pikiran-pikiran saya. Dimulai dari kesadaran sendiri. Bukan nekat, bukan spekulasi. Saya tidak pernah spekulasikan uang saya. Saya pelajari, membeli dan terus memantau.

Mulailah investasi anda sekarang. Bukan dengan uang tapi dengan diri anda sendiri. Diri anda, pikiran anda adalah modal pertama anda untuk meraup lebih banyak lagi dimasa depan!

Jerry


courtesy of :

http://www.recehan.com/my-money-story/


Share:

So deep in to you :)



Lagi ...


baru denger yang kek ginian, mantab dah :) !
kpn si Shandy ngeluarin album di Indo ?


Share:

b/a=1,618



Lama ngga' posting ... ketemu yg satu ini ... nice :)
lumayan ngilangin stress ...



1,618: Pembagian Agung

Oleh : Bernard Prasodjo (MP 31)

Dalam novel fiksi karya Dan Brown, The Da Vinci Code yang “mengusik nalar, mengguncang iman” yang sebagian besar mengisahkan ketegangan sehari penuh di museum Louvre itu, di salah satu babnya menyebutkan tentang Pembagian Agung dan Deret Fibonacci. Sebuah rahasia alam yang menakjubkan, yang walaupun hampir setiap hari bisa kita saksikan, namun selalu luput dari perhatian kita.

Pembagian Agung

Pembagian Agung atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Divine Proportion (Lat: Sectio Divina), Golden Section, Golden Mean, adalah sebuah proporsi atau perbandingan yang ditentukan oleh angka Phi (= 1,618033988749895………dst). Phi bisa digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1: Pembagian Agung

Di mana panjang keseluruhan (a+b) dibagi dengan bagian yang lebih panjang (a) mempunyai nilai yang sama dengan bagian yang panjang (a) dibagi dengan bagian yang pendek (b) atau singkatnya:

Hasil pembagian itu selalu sama, yaitu: 1,618 (setelah pembulatan)

Ternyata Pembagian Agung ini dapat kita temukan di mana-mana. Misalnya, kalau kita perhatikan tubuh kita, bila tinggi tubuh kita dibagi dengan jarak antara pusar sampai ke telapak kaki, akan kita dapatkan nilai Phi atau angka 1,618, panjang tangan kita mulai dari siku sampai ke ujung jari dibagi dengan jarak dari pergelangan tangan sampai ke ujung jari adalah 1.618, sungguh mengherankan! Demikian juga jarak dari pangkal paha sampai ke telapak kaki dibagi dengan jarak antara lutut sampai ke telapak kaki, juga 1,618, demikan pula dengan jarak antara ruas jari-jari kita, setiap ruas yang panjang dibagi ruas yang pendek hasilnya selalu Phi. Pengulangan Phi seperti yang kita temukan pada ruas-ruas jari disebut dengan Deret Fibonacci.

Apa itu Deret Fibonacci?

Gambar 2: Leonardo Fibonacci

Pada abad ke 12, Leonardo Fibonacci seorang pakar matematika yang berasal dari Italia, sebagai hasil perenungannya selama bertahun-tahun telah menemukan sebuah deret angka yang nampaknya sederhana, namun mendasari kaitan matematis di balik Phi.

Dimulai dengan angka 0 dan 1, setiap angka baru dalam deret ini merupakan hasil penjumlahan dari dua angka di depannya. Jadi Deret Fibonacci dapat dituliskan sebagai berikut:

0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, . . .

Ternyata pembagian antara sebuah angka dengan angka lebih kecil di sebelahnya selalu mendekati nilai Phi. Misalnya, 5 dibagi dengan 3, 8:5, 13:8 dan seterusnya.

Tangan Anda menunjukan Pembagian Agung dan Deret Fibonacci

Ada banyak sekali contoh tentang Pembagian Agung yang dapat ditemukan dalam disain alam semesta dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, namun marilah kita mengamati salah satu yang paling menarik: Diri Kita! Untuk menemukan adanya Pembagian Agung dan Deret Fibonacci ini.

Gambar 3 : Sekelompok Phi dalam Deret Fibonacci

Pada gambar 3, nampak setiap garis 1,618 kali lebih panjang dari garis di atasnya, sebaliknya sebuah garis kecil dalam jarak 0,6180 bagian atau (61.8 %), setiap bagian garis yang terpanjang sama panjangnya dengan sebuah garis di atasnya.

Mari sekarang kita perhatikan tangan kita, amati proporsinya. Setiap ruas jari telunjuk, mulai dari ujung jari sampai ke pergelangan tangan, lebih besar dari ruas sebelumnya, perbandingannya kira-kira 1,618 kalinya, juga cocok dengan Angka Fibonacci: 2, 3, 5, dan 8 (Gambar 4).

Gambar 4: Pengulangan Perbandingan Agung pada setiap ruas jari tangan

Perbandingan lengan Anda adalah Phi

Tangan Anda juga mengamdung Pembagian Agung. Seperti telah disebut di depan, seluruh panjang lengan Anda dari siku sampai ke ujung jari dibagi dengan jarak dari siku sampai pergelangan adalah 1,618 juga! Sekali lagi itu Pembagian Agung.

Gambar 5: Salah satu contoh Perbandingan Agung

Pembagian Agung pada tubuh Anda

Sekarang mari kita amati Gambar 6 berikut. Garis putih adalah ukuran tinggi tubuh.

Garis (a) merupakan tinggi tubuh.

Garis (b) adalah Pembagian Agung dari garis (a), menunjukkan jarak dari puncak kepala sampai ke ujung jari tangan.

Garis (c) adalah pembagian Agung dari garis (b), menunjukkan jarak dari puncak kepala pe pusar atau siku.

Garis (d) adalah pembagian Agung dari garis (c), menunjukkan jarak dari puncak kepala sampai ke dada dan jarak antara siku sampai ke tulang kering.

Garis (e) merupakan Pembagian Agung dari garis (d), merupakan jarak dari puncak kepala sampai dagu, juga merupakan lebar perut.

Gambar 6: Pembagian Agung pada tubuh Manusia

Manusia Vitruvian

Nampak jelas bahwa Pembagian Agung berlaku pada tubuh manusia, itulah sebabnya Leonardo da Vinci membuat gambar manusia dengan perbandingan ukuran yang sempurna, berpedoman pada Pembagian Agung dan Deret Fibonacci ini. Gambar atau lebih tepat sketsa itu terkenal dengan sebutan the Vitruvian Man, Manusia Vitruvian. Gambar ini dibuat pada tahun 1490, oleh sementara orang gambar ini disebut dengan Canon of Proportion, patokan proporsi. Sekarang gambar itu dipajang di Gallerie dell’ Accademia di Venesia, Italia. Menurut catatan yang ditulis secara terbalik (seperti pantulan cermin) pada gambar itu, ternyata gambar itu dibuat sebagai studi tentang proporsi tubuh manusia (pria) seperti yang digambarkan dalam sebuah risalah yang dibuat oleh seorang arsitek Romawi kuno bernama Vitruvius. Oleh sebab itu gambar tersebut dinamakan Vitruvian Man. Leonardo menyatakan bahwa bila seseorang berbaring telentang dengan tangan dan kaki direntangkan, dengan pusar sebagai pusatnya, dapat dibuat lingkaran yang menyentuh ujung-ujung jari tangan dan jari kakinya. Kemudian dapat dibuat bujur sangkar dengan membuat garis horisontal di puncak kepala dan kaki, dan garis vertikal dari ujung jari tangan yang terentang lebar-lebar.

Gambar 7: The Vitruvian Man

Perbandingan Agung pada binatang dan tumbuh-tumbuhan

Perbandingan Agung ini tidak hanya berlaku bagi manusia saja, tetapi juga pada binatang dan tumbuh-tumbuhkan, sebut saja rumah siput atau cangkang kerang, pertumbuhannya juga berdasarkan Pembagian Agung dan Deret Fibonacci. Kalau kita perhatikan corak sayap kupu-kupu, mereka juga mengikuti Pembagian Agung. Perbandingan anggota tubuh serangga, burung pinguin, ikan lumba-lumba dan sebagainya ternyata juga tidak terlepas dari Pembagian Agung ini.

Gambar 8: Perhatikanlah, pertumbuhan cangkang kerang ini juga mengikuti Pembagian Agung (kiri), dan juga Deret Fibonacci (kanan)

Demikian juga pada tumbuhan, pertumbuhan cabang-cabangnya, panjangnya mengikuti Pembagian Agung sedangkan jumlah cabangnya mengikuti Deret Fibonacci.

Gambar 9: Pertumbuhan cabangnya mengikuti deret Vibonacci, sedangkan panjang batangnya mengikuti Pembagian Agung

Gambar 10: Perhatikan derajad perputaran kelopak bunga mawar ini, nampak jelas dia mengikti Deret Vibonacci

Rekaman ECG

Sekarang mari kita perhatikan gambar rekaman ECG (Electrocardiogram) berikut ini, denyut jantung normal seseorang mempunyai irama Phi, dengan titik T sebuah ECG jatuh pada titik Phi sebuah siklus ritmik jantung.

Gambar 11: Phi ada pada hasil rekaman ECG

Pembagian Agung juga ditemukan pada wajah manusia

Sebuah ilustrasi dalam buku Divina Proportione karya Luca Pacioli (1509) menggambarkan komposisi Pembagian Agung yang diterapkan pada wajah manusia.

Gambar 12: Kepala manusia juga berlandaskan pada Perbandingan Agung

Pembagian Agung juga digunakan dalam arsitektur

Orang Yunani kuno membangun gedung mereka yang megah dan dengan pilar-pilar yang berukir indah seperti misalnya pada kuil Parthenon dengan sangat memperhatikan komposisi Pembagian Agung ini, hal yang sama dilakukan pula oleh seniman-seniman pada zaman pertengahan, mereka menggunakan Pembagian Agung untuk menciptakan keseimbangan pada rancangan karya seni dan arsitektur mereka. Pembagian Agung ternyata juga digunakan dalam arsitektur, seperti misalnya pada bagian luar Katedral Notredame ini (gambar 13).

Gambar 13: Katedral Notredamme dibangun dengan menggunakan Perbandingan Agung

Ditemukan juga Pembagian Agung pada segi lima sama sisi

Konstruksi sebuah pentagram atau bintang segi lima juga berdasarkan pada pembagian Agung. Bintang segi lima nampak sebagai bentuk geometris yang terdiri dari lima garis lurus yang membentuk bintang segi lima. Perpotongan garis-garis itu membagi setiap garis menjadi tiga bagian. Bagian yang lebih pendek (yang membentuk segilima di tengah bintang) dibandingkan dengan bagian yang panjang (yang membentuk sudut pada bintang). menghasilkan perbandingan 1 : 1,618!

Gambar 14: Ternyata pada bintang bersudut 5, panjang a : b = 1,618

Perbandingan Agung pada piramid

Ternyata orang zaman dahulu lebih jeli dari pada kita yang menganggap diri modern, sebut saja orang Mesir kuno. Nampaknya para peneliti belum sepakat mengenai standar ukuran model piramid miniatur yang digunakan sebagai perangkat penelitian, ada yang menggunakan pi atau 22 : 7 (3,1416), seperti pada pengukuran luas atau panjang keliling lingkaran, ada yang menggunakan epsilon dan terakhir, standar yang semakin hari semakin banyak dipakai, Phi.

Gambar 15: Standar ukuran piramid ternyata adalah Phi

Menurut penelitian, dalam merancang piramid, orang Mesir purba juga berpedoman pada Pembagian Agung ini, kalau kita ukur dimensi sebuah piramid, ternyata ukuran setiap sisinya (yang berbentuk segi tiga sama kaki), bila ukuran tingginya dibagi dengan setengah ukuran dasarnya juga menghasilkan angka 1,618.

Gambar 16: Sisi segi tiga pada piramid; 8.595 : 5.250 = 1,618

Mereka juga mengetahui bahwa energi terkuat pada sebuah piramid berada pada bidang yang berjarak tertentu dari puncak piramid, bila tinggi piramid dibagi dengan jarak itu, akan diperoleh angka 1,618! Menakjubkan bukan?

Gambar 17: Energi lebih banyak terkumpul di bidang yang letaknya di titik Phi

Dalam buku-buku modern hanya dikatakan bahwa daerah paling kuat energinya pada sebuah piramid berada pada bidang yang jaraknya kira-kira, lebih-kurang atau mendekati sepertiga tinggi piramid dari dasar piramid, tanpa dapat menyebutkan bilangannya yang pasti. Yang tepat, bila tinggi piramid (dari puncak tegak lurus sampai ke dasar) dibagi dengan jarak antara puncak piramid dan bidang energi, hasilnya adalah 1,618, ini sebuah Pembagian Agung bukan?

Selain ini semua, ternyata banyak hal lain seperti matematika, musik, tatasurya dan sebagainya juga berlandaskan pada Pembagian Agung ini.

Courtesy of : http://pranaindonesia.wordpress.com/artikel/1618-pembagian-agung/



Share:

and the reason is u ... a side of me u didn't know



I'm not a perfect person
There's many things I wish I didn't do
But I continue learning
I never meant to do those things to you
And so I have to say before I go
That I just want you to know



I've found a reason for me
To change who I used to be
A reason to start over new
and the reason is you

I'm sorry that I hurt you
It's something I must live with everyday
And all the pain I put you through
I wish that I could take it all away
And be the one who catches all your tears
Thats why i need you to hear

I've found a reason for me
To change who I used to be
A reason to start over new
and the reason is You [x4]

I'm not a perfect person
I never meant to do those things to you
And so I have to say before I go
That I just want you to know

I've found a reason for me
To change who I used to be
A reason to start over new
and the reason is you

I've found a reason to show
A side of me you didn't know
A reason for all that I do
And the reason is you

- My dear .. don't flew me into pieces.



Share:

ORCID iD

Insan Agung

Insan Agung

Popular Posts

Powered by Blogger.