"Ketika pena telah diangkat, dan lembaran-lembaran telah mengering..."

Chasing two rabbit, could u ?

Ya, " mengejar dua kelinci dalam waktu yang bersamaan, bisakah anda ? "

Where am I ?

Kerja = 10 jam , 7 hari seminggu kadang lebih, ngga' pernah kurang
termasuk hari raya, beuhhh all become black day ....
Kuliah = 4 jam
Belajar = 6 jam
Tidur = 4 jam, ngga' pernah lebih
Profesi saat ini = Graphic designer
Profesi impian = Network engineer
Pengalaman kerja network engineer = 0


is it another rats in a part of my life !

hhhh... bertanya pada diri sendiri, sebenarnya saya sedang mengejar apa ? apa yang saya cari dari semua ini ? apakah ini yang dinamakan dengan " on the big hope there's a big responsibility " cieee ...

dan terus apa hubungannya dengan rabbit ? hehehe...

ya ibaratkanlah sedang mengejar dua kelinci: (sambil makan kacang)

1. Kerja (buat bayar kuliah) -> Rabbit 1
2. Kuliah (buat mewujudkan cita-cita) -> Rabbit 2

kira-kira bisa ngga' ngedapetin dua-duanya bro ... ? hehe.. sungguh pertanyaan yg menantang ...



kapan saya bisa menjadi " real network engineer " ? kerja di balik console ? bekerja dibalik wall mainframe, travel dari suatu tempat ketempat lain ... installasi project fiber optic kayak mas-mas itu ...

hhhhhh... apakah saya harus menyerah dan menjadi laskar yang hilang ?

duh serasa jadi Lintang ? hehehe ..

sampe kapan saya bertahan ! tapi klo saya berhenti ... ? pilihannya tentu menjadi semakin ruwet?

" Kuliah kamu gimana nak ?
Kreditan motor ? siapa yang bayar ?
Arisan,inilah itulah ... "

Sedangkan umur sudah 23 ? kapan lagi cr portfolio ? resume networking nya ? yang ada malah diketawain sama my dream telco company ( Kamu pengalaman ngga' ada, yang ada malah kerja jadi graphic design, wah kamu salah jalan nak ..." tapi pak ... design itu sekedar hobi saya, iseng .. iseng berhadiah ... oalaa kayak lotere nak hehe.. mo lanjut kuliah ngga' ada duit ... eh ngga' taunya diterima di TV Lokal, yaaa... hhhhhh .... tell me what should I must to do!

ngga' mungkin donk kita lepasin ... kita bicara relatifitas ... bukan gambling !

padahal klo mau diturutin kuliah masih 2 tahun lagi ... Network Engineer ? mungkinkah !!!??

begitu banyak pertanyaan2 yang timbul dalam masa-masa kegelapan ini ( it's the dark time harry .. you should don't speak name ") hehehe ... bro seandainya ada Hegrid yang menemani atau paling tidak Hermoine yang bikin hari-hari ku lebih berwarna ... duh .. mode on : alone in the dark hehehe....

but yang jelas, mungkin saya harus tetap bertahan yah , saya harus fokus, jalani sebaik dan sebisa mungkin, itu yang penting .... sisanya do'a bro ... yakinlah bahwa niatmu itu benar ...

hhhh... semoga MDGS 2010 menjadi nyata !!! amin....

" Life is about choice ... ! not enough .. "

"dengan segala kebimbangan dan kegalauan mencoba menuangkan apa adanya"
tulisan yang aneh .. hehehe ..... :p



Share:

Konfigurasi DHCP Server on RedHat machine

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap Protocol (BOOTP).
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:

DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.

DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.

DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.

DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
(courtesy of : http://wikipedia.org)


Berikut konfigurasi DHCP Server yang saya dokumentasikan dengan Server berbasis RedHat dan Client Windows.



----------------------------------------------------------------------------------
1. Cek Paket DHCP

# rpm –qa grep dhcp




2. Jika sudah terinstall, maka masuklah ke direktori /etc dan carilah file dhcpd.conf, namun jika belum terinstall paketnya, maka anda perlu mendownloadnya disini dan menginstalnya terlebih dahulu, dan setelah itu copy dhcpd.conf yg ada di :

# cp /usr/share/doc/dhcp-3.0.5/dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf

(perintah ini untuk meng-copy file dhcpd.conf.sample ke /etc/dhcpd.conf )

Tetapi, Jika sudah ada, langsung saja masuk ke direktori /etc dan carilah file dhcpd.conf:

# cd /etc
# ls dchpd*


3. Kemudian konfigurasi file dhcpd.conf

# nano dhcpd.conf

4. lalu pada file dhcpd.conf masukkan network id dan netmask subnetting jaringan anda
(pada project kali ini saya memasukkan net id : 202.100.10.0/28 (255.255.255.240)

5. masukkan juga IP default gateway pada options router dan option subnetmask ;
(pada project kali ini saya memasukkan IP gateway : 202.100.10.1/28 (255.255.255.240)

6. masukkan option domain name dan option domain-name-servers
(pada project kali ini saya memasukkan IP option domain-name-servers: 192.168.0.1 /28 (255.255.255.240) dan option domain name : mdgs-server.co.id

7.masukkan range dynamic boot-p (Jangkauan IP yang disewakan untuk DHCP Client )
(pada project kali ini saya memasukkan range dynamic boot-p dari 202.100.10.10/28 - 202.100.10.15/28)

8. Anda juga bisa menset default lease time (Lama waktu penyewaan DHCP service kepada client)
(pada project kali ini saya memasukkan default lease time selama 21600;) atau per 6 jam DHCP akan mereset otomatis dan mendistribusikan ulang lagi servisnya.





9. Restart service dhcp

# service dhcpd restart

10. Untuk mengetest apakah dhcp server telah berjalan atau belum, maka cobalah masuk ke Network Connection -> Local Area Connection dan pilih Obtain an IP Address Manually pilih OK dan Klik Kanan Repair Local Area Connection.

dan apabila berhasil akan terlihat output tampilan seperti ini (klik kanan -> status):


11. client slide (windows platform):





Output yang terlihat menunjukkan bahwa lease time (waktu penyewaan) sebesar 21600 second; atau sekitar 6 jam (dari pukul 22.29.50 – 04.29.50)





by : Zaid Amin
Share:

ORCID iD

Insan Agung

Insan Agung

Popular Posts

Powered by Blogger.