"Ketika pena telah diangkat, dan lembaran-lembaran telah mengering..."

Yang tidak kuketahui antara Palembang - Melaka (Cerita Kuliah di Universiti Kebangsaan Malaysia)

Duduk manis dalam Bus Trans Internasional Melaka - KL

Mungkin rata-rata sebagian orang akan berfikir dengan lirih dan nyinyir dalam hati, untuk apa melakukan perjalanan yang beresiko, jauh berhari-hari dari Kota Palembang ke Kuala Lumpur - Malaysia, dengan perjalanan darat dan laut, 6 Jam dari Palembang - Jambi, 10 Jam dari Jambi - Pekanbaru, 5 Jam dari Pekanbaru - Dumai, bermalam kemudian 2,5 Jam menyeberang dengan menggunakan kapal cepat dari Dumai - Melaka, dilanjutkan dengan 2,5 jam Bus trans internasional dari Melaka ke KL Sentral.

Sungguh... saya rasa sisi praktis dalam diri inipun akan menimbang begitu... konyol.

Ini bukan persoalan jauh atau beresiko kawan... tapi ini adalah kehidupan yang prosesnya seharusnya bisa dinikmati, dan sungguh tidak banyak orang yang dapat menikmati proses seperti ini... ini adalah tentang suatu kesadaran untuk mensyukuri hidup dan kehidupan yang telah diberikan oleh Tuhan (Allah SWT)...

Saya lantas teringat dengan teori yang disampaikan oleh Simon Sinek, "In this time all people want to sit and win practically on the top, but they just simply denied for what is called delayed gratification".

Po. Ratu Intan di Kota Jambi

Singkatnya perjalanan saya dari Palembang - Kuala Lumpur menempuh 3 hari perjalanan, dan ini kali kedua Saya melakukan perjalanan ini. Tujuan saya hanya sebetulnya ingin membayar uang kuliah ke UKM dan menemui supervisor untuk bimbingan disertasi, mengingat mata kuliah pengantar sudah habis di semester 3 ini.


Kesibukan di pagi hari PO. Ratu Intan di Kota Jambi

Perjalanan dimulai dari Palembang berangkat pukul 22.00 wib, saya pun menuju PO. Ratu Intan Travel untuk berangkat ke Kota Jambi. Selama perjalanan tidak ada yang istimewa, hanya kesibukan dan kepadatan truk angkutan barang di daerah Betung, mobil travel pun melaju kencang menembus heningnya malam, sembari pak sopir terjaga dan berkelakar dengan voice chat nya sesama sopir. Saya pun hanya tertidur sambil menunggu sampai di Kota Jambi esok paginya, sambil menikmati sakit pinggang yang tak kunjung hilang.

Tiket Palembang - Pekanbaru

Perjalanan darat menggunakan travel dari Jambi menuju Pekanbaru saya tempuh dalam masa 10 Jam, travel berangkat dari Po tepat pada pukul 09.00 pagi, Saya memiliki pengalaman yang nyaman ketika memilih armada pada Po ini, karena armada yang dimiliki cukup baru dan nyaman. Selama perjalanan menuju Pekanbaru tidak ada pemandangan yang wow, kecuali kebun kelapa sawit membentang dari keluar pinggiran kota Jambi, saya estimasi 250 Km menuju Pekanbaru rata-rata semua perkebunan kelapa sawit, cerita bapak sopir travel kalau melihat perkebunan sepanjang jalan yang tidak ada pagarnya itu... pasti punya warga setempat.

Dua kali mobil berhenti untuk istirahat, selama perjalanan banyak cerita bapak sopir yang dibagikan kepada kami, mulai dari cerita mistis, kecelakaan penumpang dan lain sebagainya, pun hanya untuk membuat bapak sopir fokus dalam pekerjaan nya membawa kami ke Pekanbaru.

Jambi - Pekanbaru (Estimate local time)

Oh ya, pagi sekali sebelum mobil berangkat ke Pekan (bahasa travel untuk Kota Pekanbaru), saya memesan hotel/penginapan nantinya sesampainya saya di Kota Dumai, dalam perjalanan kali ini saya memilih hotel yang dekat dengan Kantor Indomal Ekspres (kantor kapal cepat Dumai - Melaka) yaitu Andys Nur Penginapan, tarif sekitar Rp. 85 rb/malam , selain murah kita tinggal berjalan saja menyeberang ke kantor Indomal Ekspres, sekitar 80 m saja berjalan kaki.

Sesampai di Pekanbaru jalur masuk ke kota sedikit terhambat karena banyak truk-truk besar seperti truk kelapa sawit, minyak dan trailer mengantri masuk ke kota, perjalanan mulai melambat namun akhirnya saya sampai di pekanbaru dengan selamat tepat pukul 20.00 malam. Saya istirahat sebentar dengan membeli nasi bungkus untuk dimakan di perjalanan menuju Dumai langsung.

Apakah perjalanan saya berhenti? Oh belum pemirsa, setibanya Saya di Pekanbaru dan turun di PO. Ratu Intan, saya kemudian berperang lagi menyambung travel yang menuju Kota Dumai dengan menggunakan jasa travel Azka Travel (sebelum sampai di Pekanbaru, saya minta bantuan pak sopir Ratu Intan untuk memesan travel keberangkatan pukul 20.00 langsung ke Dumai). Alhamdulillah saya pun tiba 15 menit lebih awal sebelum melanjutkan kembali perjalanan ke Dumai.

Perjalanan menuju Dumai akan saya tempuh dalam masa 5 jam perjalanan, dan estimasi tiba pada pukul 02.00 malam, apa jam 2 malam !!!??? hehehe... tenang selama perjalanan saya banyak menemui penumpang hilir mudik antara Pekanbaru - Dumai, ada yang kerja di Pekanbaru pulangnya ke Dumai, dan dalam perjalanan saya kali ini saya ditemani oleh 2 orang penumpang dari Jakarta yang baru landing (pekerja Pertamina) dan 1 orang perempuan yang kerjanya di Pekanbaru. Yah kalau dikatakan aman atau tidak, saya bisa simpulkan selama 2 kali perjalanan ini relatif aman, kota Dumai sengaja di setting menjadi kota transit, pertemuan jalur sutera nusantara dahulu kala hingga saat ini. 



Penginapan Andys Nur Dumai

Masjid Taqwa (seberang Andys Nur penginapan)

Sesampainya di Kota Dumai, pas pukul 02.30 pagi Saya langsung menuju hotel untuk istirahat (Andys Nur Penginapan), kurang lebih 15 jam perjalanan saya tempuh hanya untuk mengejar kapal cepat di Pagi hari pada pukul 09.00, karena kapal cepat di Indomal Ekspres hanya berangkat 1 kali 1 hari dari Dumai menuju Melaka.

Sarapan pagi di Gantino Baru (sebelah Indomal Ekspres)

Pagi hari di Kota Dumai saya mulai dengan membeli tiket kapal cepat di Indomal Ekspres, tak menunggu lama datang dengan menunjukkan dan meninggalkan paspor, pada pukul 08.00 pagi saya membayar di loket dengan harga tiket pada saat ini Dumai - Melaka Rp. 320 Ribu (1 kali perjalanan) plus ditambah Rp. 50 Ribu untuk cukai di Imigrasi pelabuhan nanti.

Bosan menunggu, saya mencari tempat untuk sarapan, dan terlihat pas disebelah Indomal Ekspres ada tempat makan yang cukup lama mungkin saya pikir, karena ramai orang sarapan pagi disana, yaitu Boffet GANTINO BARU, saya melihat banyak para orang tua berumur yang makan disini, pikir saya duh ini rumah makan pasti sudah lama dan recommended, hehehe... sebab banyak opa2 dan oma2 juga yang sarapan pagi disini. Menu nya ada lontong sayur, ada nasi minyak dan lain sebagainya. Over all suasana dan rasa makanan cukup enak dan nyaman.

Sarapan pagi ditemani dengan pengamen khas melayu

Suasana dalam kapal cepat Dumai - Melaka

Suasana dalam kapal cepat Dumai - Melaka

Tepat pukul 09.30 pagi saya checkout dari hotel dan menuju ke pelabuhan untuk naik kapal, proses menuju ke pelabuhan Dumai kami diantar dengan menggunakan mobil khusus penumpang dari kantor Indomal Ekspres. Masuk ke pelabuhan cukup lancar, yang saya terkejut adalah tidak ada proses screening barang, check point paspor and then kita langsung masuk ke kapal. Terlihat dalam suasana kapal rata-rata dipenuhi oleh warga negara malaysia dan warga negara Indonesia yang berobat, banyak cerita selama saya bulak balik Indo - Malay adalah kualitas pengobatan di negeri jiran ini sudah diakui, sehingga banyak sekali saya lihat warga negara Indonesia (khususnya warga keturunan Tionghoa) yang berobat ke Malaysia.

Snack yang diberikan oleh pihak Kapal Indomal Ekspres

Lebih kurang 2,5 jam perjalanan menyeberang antara Dumai - Melaka, saya pun akhirnya sampai di Melaka tepat pukul 13.30 waktu Malaysia (12.30 Waktu Indonesia). Di sepanjang perjalanan alhamdulillah cuaca cukup bagus dan bersahabat, gelombang laut tidak terlalu tinggi dan cuaca pun terik.

Sesampai di Imigrasi Melaka, saya pun masuk ke dalam antrian imigrasi. Tanpa ada halangan yang berarti, saya untuk ke sekian kalinya masuk ke negeri jiran ini dengan mudah (at least you're a student rite? yeah, you're recommended to come, please come... with smile surrounded at immigration staff) dan saya pun kembali masuk ke Malaysia (what a journey !!! saya bersyukur masuk ke negeri yang kalau boleh dilihat secara geografis berbanding lurus dengan Indonesia, akan tetapi ketika saya masuk ke melaka, it's totally different! I feel sad for my country :(


Terminal Bas Melaka

Saat tiba di pelabuhan melaka setelah saya masuk, saya pun bergegas mencari counter telekomunikasi untuk mengaktifkan kartu Hotlink saya yang sudah expired, ya... hampir 3 bulan libur semester, so pasti nomor saya yang lama sudah hangus. Kartu Hotlink yang dijual disini memang sedikit mahal selisih RM 10 dari kedai biasa, tapi ya mau gimana lagi, akhirnya saya beli dan menghubungi istri dan keluarga, saya sudah sampai di Melaka, Malaysia.

Oh iya untuk uang Ringgit saya sudah persiapkan dari Palembang, namun jika belum ada boleh tukar di kapal seperlunya, kurs nya boleh dibilang moderate lah, masih sama dengan ketika saya menukar di Palembang.

Untuk menuju ke terminal bas melaka, saya memilih naik Grab (angkutan online terbesar di Malaysia) dengan harga RM 10, banyak juga taksi di depan pelabuhan akan tetapi sangat berbahaya (istilah samseng) yaitu taksi lama yang sering menipu penumpang dengan tarif tidak masuk akal, jadi hati-hati kalau naik dari pelabuhan melaka menuju ke terminal bas melaka, anda sebaiknya berjalan dulu sedikit ke belakang pelabuhan menuju museum melaka, karena kalau memesan di main entrance anda bisa terjebak dengan cara-cara sopir taksi yang kasar dan cenderung kriminal (yang kayak gini masih ada di beberapa tempat di malaysia). Keluar dari pelabuhan dan jalan ke belakang menuju museum lalu pesan lah Grab menuju terminal bas melaka.

Terminal Bas Melaka

Sesampai di terminal bas melaka, kurang lebih 15 menit perjalanan, saya pun masuk untuk sholat dan sekedar makan siang disini, alhamdulillah untuk suasana terminal jauh la ya dibandingkan kita di Indonesia, disini nyaman, sejuk dan tidak ada preman-preman nya, tiket bas pun banyak yang menuju KL, gak usah khawatir setiap jam ada perjalanan menuju ke KL (TBS - Terminal Bersepadu Selatan). Tiket untuk 1 kali perjalanan Melaka - TBS sebesar RM 10.

Tiket Bas Melaka - TBS (KL)


Rest Area (Pom Bensin) Sepanjang perjalanan Melaka - KL

Rest Area (Pom Bensin) Sepanjang perjalanan Melaka - KL

Terminal Bersepadu Selatan (TBS) - KL

Perjalanan dari terminal bas melaka menuju TBS - KL, saya tempuh dalam masa 2,5 jam menggunakan bus Delima (bus trans Internasional ini bisa sampai ke Thailand) dan Interconnected dengan moda transportasi MRT, KTM dan sebagainya. Anda bisa kemana pun dari terminal ini, terminal ini sengaja dibangun untuk moda transportasi bas internasional, tujuan nya banyak sekali, mau ke Thailand, SG bahkan ke Eropa bisa dari sini hehehe... Sangat nyaman dan murah... So... kalau dah masuk negeri jiran ni, tak usah lah khawatir sama begal dan lain sebagainya, duduk manis and enjoy the trip, okay :)

 Terminal Bersepadu Selatan (TBS) - KL

Sesampai di TBS, saya langsung menuju ke Stasiun KTM untuk melanjutkan perjalanan ke UKM, Kajang dengan menggunakan kereta listrik, dan biaya yang diperlukan sekitar RM 3. Saya pun santai sebentar, sambil membeli roti dan padanan minum untuk sembari menikmati perjalanan.

Terminal Bersepadu Selatan (TBS) - KL

Terminal Bersepadu Selatan (TBS) - KL


Terminal Bersepadu Selatan (TBS) - KL


Suasana MRT Menuju UKM, Kajang

Akhirnya, setelah kurang lebih 3 hari perjalanan darat dan laut saya pun sampai di Universiti Kebangsaan Malaysia, dan alhamdulillah langsung masuk ke asrama Za'ba. Sudah gak sabar pingin makan sepuasnya disini, yaaaa... di asrama ini, 24 jam caffe dengan menu-menu dari seluruh dunia ada, mau chinese, american, arabian, bahkan kampung pun ada, plus suasana kampus yang gak ada matinya, hello disini pukul 02.00 malam pun masih banyak yang berdiskusi dan belajar out door, welcome to UKM Malaysia, welcome back to campus :) Alhamdulillah...

Welcome drink :) 


Kolej Pendeta Za'ba, UKM 


Wadda boy :)


Cont.
Share:

ORCID iD

Insan Agung

Insan Agung

Popular Posts

Powered by Blogger.