"Ketika pena telah diangkat, dan lembaran-lembaran telah mengering..."

Tipe-tipe "bias" dalam penelitian ilmiah



Dalam konteks menjalankan tahapan penelitian riset yang objektif dan konsisten, sebagai peneliti (akademisi) yang profesional sudah seharusnya kita memahami beberapa tipe "bias" (penyimpangan) yang seringkali terjadi. 

Pertanyaan mendasar timbul, mengenai mengapa kita harus menyadari penyimpangan (bias) ini. Tentu, jawabannya adalah untuk menghindari "Research Misconduct".

Merujuk pada Smith (2006), dalam "Jornal of The Royal Society of Medicine " menjelaskan bahwa:

Research misconduct is defined as fabrification, falsification, or plagiarism in proposing, performing, or reviewing research, or in reporting research results.

1. Fabrification is making up data or results and recording or reporting them.

2. Falsification is manipulating research materials, equipment, or processes, or changing or omitting data or results such that the research is not accurately represented in the research record.

3. Plagiarism is the appropriation of another person's ideas, processes, results or words without giving appropriate credit.

Dalam Smith (2006) tersebut, mendefiniskan bahwa perbuatan yang tidak jujur dan salah dalam riset dikategorikan pada 3 jenis, secara umum yaitu: (1) Fabrikasi, (2) Falsifikasi dan (3) Plagiarisme. 

Ketiga "Research Misconduct" ini menjelaskan adanya kecenderungan etika yang dilanggar ketika menjalankan riset, utamanya adalah upaya memalsukan data, dimulai dari ide, pernyataan masalah,  objektifitas, desain riset, metodologi, pengumpulan data, analisis dan sampai kepada kecenderungan memanipulasi hasil penelitian.

Hasil penelitian yang dikonsumsi secara konstruktif atau bahkan disitasi oleh banyak peneliti lainnya (dalam koridor "Research Misconduct" ), justru pada akhirnya akan menyesatkan, menimbulkan kerugian dan menciptakan yang namanya Scientific Fraud.

Berikut beberapa tipe "bias" yang saya rangkum dari Enago Academy , khususnya untuk penelitan dengan desain kualitatif yang membutuhkan ketajaman analisa dan pengalaman extra dari peneliti. Serta mempertimbangkan bahwa penelitian kualitatif, memiliki tipe data yang di dominasi bersifat subjektif dan unik pada situasi tertentu.

Untuk menghindari "bias", pada tahap awal sebaiknya kita lebih dahulu mengenali tipe bias seperti apa yang biasanya terjadi pada studi yang kita lakukan, dan mencoba untuk mendeteksi dan menghindari nya sedini mungkin.

1. Design Bias
2. Sampling Bias
3. Procedural Bias
4. Measurement Bias
5. Interviewer Bias
6. Reporting Bias

Adapun uraian singkat dari 6 kategori tersebut adalah:

1. Design Bias

Ketika peneliti tidak dapat menentukan metodologi yang tepat untuk diterapkan sesuai dengan objektif penelitian,  faktor seperti pemilihan desain riset yang bersifat kualitatif, kuantitatif atau "mix method" , harus ditentukan di tahapan awal guna berkaitan untuk memahami bagaimana cara mengumpulkan dan mengukur data yang nantinya akan diteliti.

2. Sampling Bias

Bias ini berkaitan dengan ketika peneliti cenderung untuk mengabaikan sumber sampling penelitian, contohnya ketika peneliti hanya memilih partisipan dengan umur yang lebih muda daripada yang tua, grup yang hanya memiliki kesamaan identitas atau partisipan yang memiliki kesamaan latar belakang etnis dan suku.

3. Procedural Bias

Dimana ketika peneliti menjalankan risetnya dengan keterbatasan prosedural, contohnya ketika peneliti hanya mengalokasikan waktu yang sangat sedikit untuk task eksperimen yang kompleks pada seorang partisipan, dapat dipastikan  partisipan tersebut akan terburu-buru dan data yang akan dihasilkan menjadi sangat prematur, definisi hubungan yang tidak jelas dan tidak komprehensif.

4. Measurement Bias

Bias ini terjadi ketika peneliti memiliki keterbatasan pada saat mengukur dan menganalisa data penelitian, seperti kurang atau rusaknya nya peralatan, atau peneliti tidak memahami cara penggunaan sebuah instrumen atau alat bantu.

5. Interviewer Bias

Ketika proses interview (wawancara) kepada partisipan atau sumber dipengaruhi oleh faktor penganggu, seperti lingkungan yang tidak nyaman, keadaan emosi dan mental partisipan atau peneliti ketika dilakukan wawancara, serta unsur psikologis yang mempengaruhi jawaban responden membuat peneliti memiliki opini yang relatif berbeda dan menyebabkan hasil wawancara menjadi tidak objektif.

6. Reporting Bias

Bias ini terjadi ketika peneliti dipengaruhi oleh kecenderungan memiliki minat atau ketertarikan (fanatisme) yang lebih pada suatu topik, atau karena topik memiliki bobot isu atau pernyataan masalah yang secara keyakinan memiliki kesamaan dengan peneliti, sehingga terkadang peneliti memanipulasi hasil laporan penelitian.

Demikianlah beberapa tipe-tipe "bias" dalam penelitian ilmiah, semoga bermanfaat.

Salam sukses.

-ZA

#tipetipebiasdalampenelitian
#tipetipebiasdalamriset
#biasdalampenelitian
#biasdalamriset
Share:

ORCID iD

Insan Agung

Insan Agung

Popular Posts

Powered by Blogger.