Gambar 2.1: Penambahan kinerja (Cisco EtherChannel) diantara Wiring Closets dan Data Center
Sumber: (Cisco EtherChannel Technology: 2003, p4)
Pada Gambar 2.2 menunjukkan topologi, dimana manajer jaringan telah meningkatkan bandwidth antara data center dan wiring closets, untuk sebuah link agregate menjadi 800 Mbps. Serta menambahkan diversity (backup) berupa kabel fiber optic, untuk mengurangi kemungkinan adanya kegagalan jaringan, menggunakan koneksi teknologi Cisco EtherChannel yang terdiri dari empat Fast Ethernet Link, dan dua kabel fiber optic yang berjalan di sisi timur bangunan, yang menyediakan 400 Mbps, dan sisi barat bangunan menyediakan sisanya 400 Mbps. Dalam contoh ini, jika sebuah serat ada yang dipotong di satu sisi bangunan, maka sisi yang tersisa akan mengambil lalu lintas dalam waktu kurang dari satu detik, tanpa memutus sesi koneksi client yang terhubung dengan wiring closets.
Gambar 2.2: Penambahan Bandwidth dengan ketahanan jaringan (Resilience)
Sumber: (Cisco EtherChannel Technology: 2003, p4)
Pada Gambar 2.3 menunjukkan konfigurasi dimana sebuah switch telah dikonfigurasi dengan dua koneksi Cisco EtherChannel pada setiap link. Karena saluran terpisah adalah terpisah, maka Spanning Tree Protocol akan memblokir salah satu konfigurasi di kedua saluran untuk menghindari adanya looping lalu lintas.
Gambar 2.3: Ketahanan Cisco EtherChannel dengan teknologi Spanning Tree Protocol
Sumber: (Cisco EtherChannel Technology: 2003, p5)
Pada Gambar 2.4 menunjukkan desain jaringan lengkap yang didasarkan pada teknologi Cisco EtherChannel. Seperti pada contoh sebelumnya, link dari wiring closets dibawa ke data center menggunakan saluran 400 Mbps, menyediakan bandwidth dan ketahanan. Di data center, router saling berhubungan dengan koneksi EtherChannel, memberikan peningkatan kinerja dengan memiliki lebih banyak ketersediaan bandwidth untuk melakukan routing antara subnet. Pada contoh ini, router dikonfigurasi dengan dua koneksi dual-link EtherChannel untuk memberikan 400 Mbps bandwidth pada masing-masing subnet. Teknologi EtherChannel menyediakan mekanisme load balancing antara dua link dalam saluran berdasarkan alamat IP (IP Address), dan link dalam saluran dapat menggunakan protokol enkapsulasi ISL untuk mendukung beberapa subnet per link. Komponen terakhir di dalam desain jaringan ini adalah sebuah server yang terpasang melalui koneksi empat link EtherChannel, yang menyediakan 800 Mbps bandwidth untuk jaringan. Platform khusus yang membutuhkan bandwidth tersebut adalah seperti High-end Pentium Pro server, Enterprise Server, teknologi grafis serta server untuk multimedia. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.4, server terhubung melalui Multiple-link EtherChannel.
Gambar 2.4: Interkoneksi teknologi Cisco EtherChannel, yang menghubungkan server, switch dan router
Sumber: (Cisco EtherChannel Technology: 2003, p5)
Teknologi Cisco EtherChannel memanfaatkan standar berbasis protokol Ethernet Links, yang digunakan dalam topologi paralel saat ini, dan mengambil keuntungan dari teknologi tersebut untuk menyediakan bandwidth tambahan yang diperlukan, oleh jaringan backbone.
Teknologi EtherChannel menyediakan bandwidth yang fleksibel, dapat ditingkatkan, dengan ketahanan dan load sharing pada switch, router dan server. Teknologi EtherChannel menyediakan tools untuk manajer jaringan, untuk membangun jaringan backbone berkecepatan tinggi didalam menggunakan kabel dan jaringan perangkat infrastruktur. Teknologi EtherChannel dapat menggabungkan semua jenis kecepatan Ethernet link, dari 10 Mbps hingga 10 Gbps.