"Ketika pena telah diangkat, dan lembaran-lembaran telah mengering..."

Menuju Orang Layer 3 (Drawn to Layer 3 Sender) Part:1

Beberapa pekan yang lalu, Bulan Desember 2009, Saya akhirnya memutuskan untuk memberanikan diri meneruskan Study CCNA di Jakarta, memulai lagi memanaskan "mesin - mesin" yang "dingin" :) yang karena rutinitas itu, sampai- sampai terkadang mengaburkan arah, untuk kemana harusnya saya memilih dan melangkah. :)

Mencoba meneruskan beberapa resolusi yang sempat tertunda, dan saya berpikir... kalau resolusi ini hanya dibiarkan begini saja, sudah pasti bisa ditebak bahwa semua mimpi-mimpi ini hanya akan menjadi kertas lusuh yang tak berguna, yang menjadi teman akrab debu-debu di dinding kamar, bahkan lebih dari itu ... mungkin di suatu ketika saya melihat tulisan-tulisan itu lagi ... ini akan menjadi bumerang yang tak berujung.

Hari-hari penuh pelajaran berharga sebentar lagi akan tiba, dan dengan berbekal pinjaman lunak dari sebuah bank syariah, ditambah sedikit kepercayaan diri, saya akhirnya berangkat ke Jakarta.

Dimulai dari persiapan-persiapan kecil, sampai diskusi setiap malam bersama keluarga menjelang kepergian, menambah keyakinan saya, bahwa inilah seharusnya jalan-nya. Tidak mudah memang, apalagi hidup dalam keluarga yang secara ekonomi dan pendidikan masih termarginalkan, ini adalah suatu pilihan besar untuk "berubah".


(Friends and Empek-empek, this is the key !!! . Jakarta, Dec-09)


"Ini hanyalah langkah kecil, demi untuk suatu perubahan besar ... "

Bismillah ... Tanggal 14 Desember 2009, Saya berangkat dari Palembang menuju Jakarta dengan menaiki pesawat B*t*v*a Air, yang kalau tidak ada halangan suatu apapun, akan tiba di Jakarta pada pukul 15.30 wib ... dimana memang sebelumnya saya sudah mengontact beberapa sahabat disana. Dalam sore yang sedikit mendung yang diwarnai dengan gerimis serta instrumen-instrumen tua dari pesawat ini (jok tempat duduk yang banyak terkelupas, baut-baut yang sudah tidak pas pada dudukannya dan cat pesawat yang kelihatan sudah memudar) membuat saya agak deg-deg an mengawali perjalanan ini.


(Yosi and Her Cooking set hehe.. Jakarta, Dec-09)

Masuk kedalam pesawat dan mendapat seat pas di samping jendela, tepatnya di "middle rescue position" atau apalah namanya, menambah sensasi tersendiri, kalau-kalau ada pendaratan darurat, saya pun turut mempunyai tanggung jawab untuk menjadi "The first safety maker." hmmm.. mudah- mudahan saja tidak... hiihihi... lalu setelah ada beberapa peragaan-peragaan dari mba'-mba' pramugari yang ramah-ramah itu, hehe :p pesawat pun take off dan masuk kedalam awan mendung tak berkesudahan ... hehe.. lagi-lagi saya sedikit panik dan hanya bisa berdoa dalam hati.


(Friends and Empek-empek, this is the key !!!. Jakarta, Dec-09)


(The Key has gone !!! What's next ... ??? Pecel lele ???. Jakarta, Dec-09)


(Yosi and his Aa' Helmi . Jakarta, Dec-09)

Selang tak lama kemudian pesawat naik pada posisi yang cukup tinggi dan pada saat inilah ada pemandangan manis, entah apa maksudnya... tapi dengan melihat pemandangan ini, hati saya sedikit lega, terlihat pelangi yang mungkin baru kali itu saya melihat pelangi yang jelas sekali dan besar seperti itu ... mungkin karena posisi kita di udara kali yach ... ?


(Bidakara Tower. Jakarta, Dec-09)

Sesampai di Soekarno-Hatta saya langsung menuju ke Jalan Gatot Subroto untuk kemudian menemui sahabat yang akan menjemput, namanya Yosi anak ibu Ida hehehe.... mengenal sahabat yang satu ini sebenarnya sudah dari SMP, dan merupakan suatu kehormatan besar bisa mengenalnya.. sahhh... hehehe... :) anaknya pintar dan berbakat :p Sahabat ku ini telah bekerja di suatu perusahaan telco terkenal ... yaitu Nokia Siemens Network (NSN) .


(Shadows Play. Jakarta, Dec-09)

Ada perasaan lega dan bebas, ketika hampir beberapa menit "Landing" hingga sedikit santai-santai di Hotel Kartika ini, bagaimana tidak ... semua yang saya lihat dari "kejauhan", kini saya telah menjadi bagian dari itu. Pukul 16.00 WIB Sahabat ku Yosi pun datang menjemput dengan memperlihatkan senyumnya yang khas itu ... :o tampak sekali sang engineer muda terlihat letih , karena baru pulang dari aktifitasnya hari itu.


(The Class . Jakarta, Dec-09)


(The Students . Jakarta, Dec-09)

Tak menunggu lama, kami pun mencari tempat makan untuk kemudian menaruh barang-barang , dan melabuhkan sedikit empek-empek yang sudah saya siapkan sebelumnya.


( "Pelangi itu" . Jakarta, Dec-09)

-bersambung-



"Don’t ever be too impressed with goal setting,
Be impressed with goal getting"…..(John C Maxwell)



Zaid Amin






Share:

A masterpiece ((* * * * *)) , u would not believe with your eyes !!! *sigh*

Through beyond your imagination !!!

Just my mind blowing, or the whole world being speak loud for this lunatic movie :) hehe...

First I saw a trailer in central town, and never founded some excuse to watch this movie, and so on until 2 days ago, it's amazed me, again ... and again ...


" Man, I thought I was the only nuts about. I think I can go about 48 hours without seeing it again. People who haven't seen it ask me what it it's about. I say it's about death, rebirth, sin, redemption, the whole 9 yards. You have to have something to fight for." You know what -- you can make your own world as beautiful as you want, but it's nice to have a reference point, like Pandora!! (it's another quote from fans at http://avatar.typepad.com/events/page/2?fbid=pIGV3w2Vjsi) "



(with the maestro : James Cameron)

and another buddy asked me, how it can made? it' so real and smooth ... " brilliant worked !!! " and my answered is simple, I don't know exactly... :p it's hollywood bro !!! there is a thousand artificial method, then he dissolve on the depth curious ... :O



Trully... this movie had been totally inspired me, with a different way absolutely, that's no more imperialized action in this world, anyone must decided his own fate, no more social pressure.



and Avatar is about our manifestation in this life... this movie stunning me with a pretty mind way... :)


(best scenes ever ... :p)


-Zaid Amin-





Share:

Pulang kampung untuk bersahabat dengan gempa?

Lais-Jum'at 30 Oct 09 yang lalu, gempa bumi berkekuatan 5,1 pada skala richter, kembali mengguncang Kota Raflesia-Bengkulu, ketika itu ... Saya dan beberapa rekan sedang bertugas memberikan "short training" di Rakyat Bengkulu TV yg merupakan salah satu grup JPMC, saat itu kurang lebih pukul 11.25, Saya sendiri sebetulnya sedang berada di lantai 5 di salah satu ruangan, dengan tanpa basa-basi seketika guncangan keras akan gesekan lempeng eurasia ini pun tak ayal membuat saya "ketar-ketir" dibuatnya, hehe... :p

Sebagian kita memahami, bahwa Kota Bengkulu adalah salah satu kota yang rawan akan aktifitas seismik gempa, menurut ahli sih, karena terletak dalam garis lempeng Eurasia dan Indoaustralia yang cenderung bergeser dari waktu ke waktu... So, masyarakat yang sudah lama menahun disini pun menganggap bahwa peristiwa seperti ini adalah hal yang sudah biasa terjadi... " yach, mau apa lagi ... ambil positif nya aja ... toh kita tidak akan mampu mencegahnya, ya udah mau ngga' mau kita harus bersahabat dengan gempa: ujar salah satu rekan disini.

Perjalanan tugas kali ini terasa sedikit berbeda, kenapa ? karena saya sendiri sebenarnya masih berasal dari keturunan orang Bengkulu, Ayah saya lahir di salah satu Kota Kecil di selatan Bengkulu... yaitu Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong.

Lebih menepi... melewati kota ini (Curup) sekali lagi, bagaikan "de javu" yang mengesankan... entahlah seperti ada perasaan nyaman yang tidak terlukiskan berada di kota ini.

Selain landscape panorama kota yang indah dan tenang menghanyutkan... hehe... kota ini pun memiliki sejarah yang berarti, pernah pada zaman kepemimpinan Gubernur A.K. Gani saat itu. Kota ini menjadi ibukota Provinsi Sumatera Selatan pada masa revolusi.

Kembali lagi ke kota ini bukan lah suatu hal yang tidak terpikirkan, nanti pada saatnya kelak... akan ada perjalanan baru lagi yang lebih berkesan, kalau ada rezeki dan umur ... pinta dalam hati untuk mengajak keluarga dan beberapa orang tercinta untuk pulang kampung sekali lagi.

Beralih ke Kota Bengkulu ... setelah kurang lebih satu pekan bertugas, saya dan rekan's dari Palembang keliling2 kota Bengkulu full satu hari penuh, istilah kata orang jauh tu, pusing-pusing menikmati wisata dan sebagainya.

Pantai panjang, jelas panjang banget... established pantai yang terbuka lebar ngga' main-main langsung mengarah ke Samudera Indonesia, uh tak terbayang kalau ada perihal yang tak di inginkan terjadi disini.

Yang pasti, pulang kampung kali ini... kian menambah rasa sadar akan asal diri ini, siapa saya ... akan kemana tujuan saya , pun jauh saya pergi akan merasa nyaman kalau pulang kerumah sendiri...

" Bukalah mata, hati dan pikiran mu lebih jauh lagi "... hidup itu takkan semudah ini, takkan hanya secuil ini ... hidup ini tak sementara (itu kata Om Mario Teguh), superrr sekali ...hehe.. :p

With pic :


(Set : Salah satu bangunan yang rusak akibat gempa)



(Set : makanan khas bengkulu, lupa namanya ? hehe)



(Set : suasana senja di pantai panjang ;) )





(Set : on field training nor ojt looo... )



(Set : Freedom... hehehe )




(Set : with crew RBTV, mantaaab... :) )


Share:

Menghitung Luas & Volume sederhana dengan Shell

Abstraksi

Shell adalah program (penterjemah perintah) yang menjembatani user dengan sistem operasi shell juga merupakan bahasa pemrograman yang didesain khusus untuk pemrograman sistem.


Beberapa shell yang ada di unix yaitu :


- Bourne Shell (sh)
- C Shell (csh)
- Korn Shell (ksh)
- Bourne again shell (bash)



Menghitung luas & volume bangun, berikut dokumentasi nya :


1. Bash adalah shell aktif di sistem saya, jika pada terminal output anda berbeda, ubahlah dengan perintah

#bash

2. Buatlah suatu file shell yang baru, pada kali ini saya memberi nama file shell dengan nama :
hitung.sh

#gedit hitung.sh& (utility & agar proses ditempatkan pada background shell)

3. Setelah kita memahami beberapa rumus luas & volume untuk ruang bangun, adapaun beberapa perintah shell yang saya injeksi ke dalam file hitung.sh

#chmod 755 hitung.sh (ubah akses permission)
#./hitung.sh (eksekusi file)

dan berikut juga beberapa snap shot yang saya build pada OS Sun Solaris:


(gambar 1)



(gambar 2)



(gambar 3)


Pada gambar 2, saya juga menginjeksi beberapa statement while.

-selesai-



by: Zaid Amin


Share:

ORCID iD

Insan Agung

Insan Agung

Popular Posts

Powered by Blogger.