"Ketika pena telah diangkat, dan lembaran-lembaran telah mengering..."

Hatiku Dag,Dig,Dug ...

2010 ...

Tak terasa waktu begitu cepat berganti, dan terkadang sebuah rutinitas itu memang alih-alih bisa menjadi solusi kejenuhan namun juga sekaligus menjadi pengabur tujuan (dalam artian non konsisten) jika kita tidak berhati-hati dalam merencanakan "sesuatu", untuk kemudian tidak melaksanakan nya dengan disiplin.

Retorika kah ? tidak ...

"fail to plan, plan to fail"

Berlayar dan mengalir ... dua kegiatan yang satu padu, namun jangan sampai keluar arah !

Slow but sure, pertengahan tahun pun datang, kuartal ke dua dalam siklus tahunan... ya, tak terasa semua kegiatan dalam konteks kemajuan dan rencana perubahan dimanapun, apakah itu dalam usaha-usaha manajerial suatu perusahaan, organisasi atau individual target for replacement, new technical way of efficient dan isu-isu smart working akan memasuki babak baru...

Bicara Individual target... Harusnya Resolusi di 3 tahun kebelakang, bermuara di tahun ini.
Hari ini... proses administrasi wawancara persetujuan KPR yang sekian lama saya tunggu, akhirnya terlewati dengan "Hampir Sempurna" hehe :p , meskipun ada sedikit beberapa perubahan oleh Analis mengenai berapa kisaran ideal dalam penyusunan RAP dan pemasukan/bulan, artinya masih ada beberapa dokumen yang harus saya lengkapi.

Namun, semoga saja hal ini mudah-mudahan tidak berpengaruh terhadap pertimbangan Analis dan pihak bank untuk mengeluarkan SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Kredit) hehe... maklum, belum ada fulus kalau mau beli cash bro, lagian idealnya toh saya pun berfikir seperti ini ... punya uang Rp. 300 juta saat ini misalnya, mending kita putarkan dulu dalam usaha-usaha riil toh ... memang sih, selain kebutuhan sandang tetapi papan juga menjadi "primary" disini.. yah, kembali lagi kepada Individu nya lah mau target nya seperti apa, mungkin ada yang mau nikah dulu, monggo... ada yang mau beli mobil dulu, mau ke puncak himalaya dulu atau macem-macem lah ... yang jelas ... usaha-usaha investasi harus lebih digiatkan dalam kehidupan yang serba serbu ini.. hehe :p

Insya Allah Pengajuan kredit rumah yang sangat menyita waktu 1 tahun kemarin dibelakang dapat berjalan dengan lancar (pengajuan KPR dikabulkan)... itu intinya :) Aminnn...

Bermuara...

artinya ada New wave disini ... hehe... (itu sih kata pak Hermawan Kartajaya). Ada adaptasi dalam mensiasati sebuah perubahan... betul sekali pak!!!

Study CCNA saya pun di tahun ini akan memasuki final level dan kemudian persiapan test untuk mendapatkan CCNA Certificate 640-802 akan saya ambil dalam waktu dekat, masih ada satu level study lagi yang harus ditempuh dan ini penting (karena saya terikat agreement dengan cisco untuk ini).

Begitu pun juga dengan aktifitas perkuliahan sekarang... sepertinya mau tidak mau akan berakhir di tahun ini, semua mata kuliah telah saya selesaikan dan proses PKL serta skripsi sedang menanti dalam terminal yang lain di depan.

" Saya punya pengalaman menarik dalam artian ... ikhtiar penggapaian sesuatu, memang semua kembali kepada Tuhan yang menentukan, betul ada hal-hal di luar kendali kita... jodoh, kematian atau hasil pencapaian, semua manusia pada umumnya pasti menginginkan yang terbaik"

Setelah semua ini selesai, akan ada babak baru yang lebih serius tentunya :)

"After this, my eyes would be on you... "

Zaid Amin

Share:

i saw you ...

How lucky to be young, but lost in expression ...

or I'm just a man who's usually unable to stop the time.

I'm sitting here alone, with no conclusion ... which part should I take ... with an old pen, freeze on a pieces of paper.
I draw you, but an art can't find you any longer, even a scratch of masterpiece... it seems I've lost my light on earth...

"She" don't know ..."She" don't ... !
All I have to do now, is to show you, what for I've got through to this journey, and You'll see me, yes we will meet again sooner or later.

keep praying for me, and I'll show you, what it means to start and then finish this, then I'll run straight to you ... I promised.

Constantine I'm fell in love with you .... :)

(Rush hour in Istanbul)

(Birdman of Istanbul)



(Constantinopel and Blue Mosque)


(Feel free, Ayeee)



(The City)



(The landscape )





Share:

Atas Nama "Proses"

Challenge Me, Color Me !

Sungguh Naif dan tepat, jika slogan blog saya diatas tersebut kemudian dimaknai sebagai suatu "semangat "
oportunis" yang kekanak-kanakan", hehe :) tanpa saya menyadari lagi tentang keberadaan "entitas - entitas" "ketidak pedulian" yang nyata, itu kalau kita bicara tentang isu-isu "keadilan" dan "pemerataan" yang terjadi di bangsa ini, sadar atau tidak, semakin mengkerucut lagi, hal ini pun berpengaruh di dalam interaksi kehidupan bermasyarakat kita sehari-hari, misalnya. dan kalau kita jeli, ternyata benturan/gesekan nya itu dekat sekali, namun sengaja atau tidak, hal ini berlarut-larut kita abaikan, pertanyaan nya kenapa ? untuk kemudian "ambil gampang" kah, tidak mau pusing lah, atas alasan praktisitas, yang penting lancar dan puffff... selesai... lalu kita ter-arahkan agar selalu cepat di dalam mengadaptasi perubahan-perubahan yang terjadi, untuk akhirnya mengambil kesimpulan dan berbagai ketentuan yang prinsip, bahwa inilah "proses" yang sebenarnya, inilah hakikat daripada suatu kompleksitas nasib dan takdir, atau inilah omong kosong yang sesungguhnya. :)

"seignorage ..." ternyata memang ada yang tidak beres dibalik semua ini.






(Kita berasumsi bahwa kita telah berada pada jalur yang tepat, ya inilah jalanmu wahai anak muda... , lalu kejar lah ... kemudian kita berharap banyak pada "nya" namun agak sulit dimengerti pada akhirnya). "nya" disini adalah "bermacam orientasi kita terhadap objek yang akan diraih".

Iqra' (Bacalah)

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Q.S Al-Alaq (1-5)

Tidak ada suatu kegemilangan tanpa adanya kekuatan "pengorbanan", dan pastilah tidak ada kesempurnaan dalam "kehambaan", dan jelas... bahwa tidak ada pengaruh reaksi tanpa adanya aksi, semua ini akan lalu lalang berjalan seiring dalam substansi alur perjalanan yang dinamakan Kesuksesan yaitu
" PROSES ".

e=mc2

Cara mudah untuk berpikir dalam sudut pandang yang "positif" adalah, selalu belajar menemukan solusi permasalahan dengan metode kuadran keikhlasan (99 thinking hats-ESQ way) terhadap hasil apapun yang akan kita terima, hihi.. :) walau saya bukanlah alumni dari Kaum elit ESQ, karena saat itu hanya cukup mampu membeli buku nya saja. :p tapi sedikit banyak bisa membekali saya diwaktu-waktu "transisi" saat itu...

"Rasa suka atau tidak suka dalam menerima hasil sangatlah bertentangan dengan pemahaman nilai-nilai keikhlasan itu sendiri" - ini kalau kita sudah bicara hasil, terlepas dari suatu perjalanan proses yang kita lalui... -

Kita membentuk siapa kita atas pilihan-pilihan yang kita ambil, secara sadar atau tidak, ini jelas... namun ada "kuasa" lain yang membentuk kita diluar dari dalam diri... yaitu aturan-aturan "tertentu" diatas kepentingan "penguasa"... sistem pengarahan secara massal dan cenderung bekerja secara tersembunyi tapi pasti... atau apalah namanya itu, yang jelas kita berada di dalam "lingkaran setan" yang terus ber-eksponensial ! yang kian hari menggenggam pencapaian kita dengan "keras", bahkan lambat laun tanpa kita sadari "meng-kerdilkan" dan akhirnya menyisihkan kita dalam pertarungan "ability versus mentality". dan ini tidak bisa kita pungkiri, terhadap se-nyaman apapun posisi kita saat ini.

dan kemudian kita pun kehilangan arah ....

Suatu penggiringan yang berbahaya -New way of fascism !- wallaaa....

(saya jadi ingat kisah seekor katak yang mati dalam air yang dipanas kan secara perlahan, apakah mungkin pada akhirnya kita akan menyerah dan kemudian mati lemas dikarenakan tanpa disadari menerima dan menerima, (karena proses pengarahan tadi) pada keadaan yang hampir sama seperti katak itu ?) yg jelas kita tidak "serendah" itu toh :)

Ada lagi kutipan beberapa sahabat dekat, yang mengatakan bahwa ;

" Beruntunglah... bagi mereka-mereka yang berkesempatan "

Ada benarnya ...

Tetapi... jika kita mencoba melihat lebih dalam lagi kutipan tersebut, ada "simpul-simpul" kekecewaan disitu, bahwa sepenuhnya tidak terlalu tepat jika mereka-mereka yang selangkah lebih "maju" atau berkesempatan saat ini, telah membawa kesiapan dan solusi atas keberlangsungan hidup kita yang ada dibelakang, hingga untuk menjadi penggembala domba-domba yang sengaja disesatkan.

apa peduli mereka !? nah ... kalau sudah begini... (ini nyata yang terjadi bagi sebagian orang , termasuk saya, dan tidak bermaksud selalu berprasangka buruk)

jelas... hal ini menunjukkan bahwa " proses pun bisa diarahkan"... tanpa kita sadari.
tinggal diatur maunya seperti apa...

Saya tidak mengatakan bahwa itu sebuah kecurangan, tetapi inilah realitanya, dan saya menyadari suka atau tidak...akan ada pengulangan-pengulangan dan rasa ketidak adilan yang semakin tumbuh karena perlakuan itu. dan akan terus bergerak berputar - putar tanpa titik temu ...

Kembali lagi kita sering mengkaitkan nya dengan peruntungan hakikat nasib dan takdir, secara manusiawi itu adalah sebuah pembenaran yang mutlak dan "tendensial" (curang bagi sebagian orang tapi tidak ada masalah bagi sebagian yang lain), meski dengan lampiran keterbatasan seorang hamba dimata Tuhan, dengan asumsi bahwa pilihan kita itu benar.

Lalu... Bagaimana kita tahu bahwa pilihan kita itu benar ?

Jawaban atas proses penciptaan. TIDAK ADA YANG TAHU. :)

Apakah suara kita akan terdengar oleh telinga-telinga yang tuli dan mata hati yang buta ?
tidak, kecuali kepada Tuhan.

Apakah kita akan berlaksana seikhlas-ikhlasnya, jika yang tersisa di sekeliling kita pun telah berevolusi menjadi suatu hamparan "labirin" yang luas , dimana kita tak dapat menemukan pintu-pintu kita sendiri, yang ada hanya pintu-pintu teror dan keputus asa an.

bisa saja, cobalah untuk sedikit "sensitif" terhadap apa yang ditemui dan dirasakan...(dalam artian yang positif tentu lah)

Tulisan ini saya buat dalam ketidak berpihakan saya kepada teori-teori pembenaran dan kejadian-kejadian yang disimpulkan sekonyong-konyongnya "sistemik", yang langsung saya temui dan rasakan akhir-akhir ini. bahwa selalu ada proses untuk mencapai sesuatu, itu benar...
tetapi dalam bentuk "ekliptika" proses yang seperti apa ? proses yang diarahkan pada "entitas" tertentu. kah? proses yang sengaja di "Sistemastis" kan agar membentuk kita menjadi pribadi - pribadi yang "pasif". .... pfff :p

" Tanpa kita sadari, kita tidak membentuk kita sendiri, ada "tangan-tangan tak terlihat (invisible hand) " yang membentuk kita Ini ! "

maka bersikap kritis sangatlah dianjurkan dalam mencerna setiap informasi dan aturan-aturan yang berkembang, apalagi terhadap kepentingan beberapa penguasa media dan opini... jangan mau dilemahkan oleh bombardir media dan kepentingan-kepentingan yang mengatas namakan "perubahan". karena pilihan sepenuhnya ada pada kita.

Selalu ikut-ikutan tertawa namun tidak mengetahui apa yang ditertawakan, selalu ikut menangis, namun tidak tahu persis apa yang sebetulnya kita tangisi, merasa tahu dengan pembenaran-pembenaran sederhana. lalu akhirnya menjadi penonton yang letih dan bosan atas komentar-komentar yang kita ciptakan sendiri.

Semakin tahu realita yang terjadi, kita seharusnya jangan menyerah lalu mengambil sikap "self-help" dan aman sendiri, kita menyadari ada yang tidak beres terhadap penerimaan kita, itu saja sudah suatu langkah pembelajaran yang baik... .

"hidup ini indah, jika dilalui pada proses yang benar !"

Sebuah pernyataan yang menimbulkan pertanyaan : Bagaimana ukuran Kepercayaan, ukuran Kejujuran, dan Keadilan yang ideal itu, dalam konteks proses meraih sesuatu (terlepas dari perjuangan keras kita sendiri)?

menurut saya kita semua sebagai makhluk yang paling mulia di semesta ini pastilah telah mengetahui persis seperti apa jawabannya.

bukalah mata kita lebar-lebar, dan lihat kondisi perjuangan masyarakat "marginal" itu seperti apa ... tumbuhkan semangat berbagi, peduli lah...

Sadari bahwa kesempatan itu akan datang dan pergi, bisa hari ini anda, bisa juga saya dan bisa juga siapa pun ... (memang ini tidak mudah, tapi setidaknya kita sudah berusaha untuk tidak menjadi orang-orang yang "terarah" tadi).

" ya, saya ikhlas dengan hasil yang saya dapatkan.... dan ini lah arti kecukupan dan penerimaan ( tanpa pengecualian terhadap hasil yang kita terima: suka ataupun tidak suka) , dan itulah makna d idalam melalui dan menikmati perjalanan "PROSES" yang sesungguhnya, sebelum kita bicara lebih jauh lagi mengenai "HASIL" yang diharap-harapkan"


Zaid Amin
(Dalam sebuah persimpangan dan pilihan)

Share:

Antara gorengan dan karang yang disapu ombak

Bicara investasi adalah bicara kalkulasi matriks yang serba eksponensial, dimana hitungan-hitungan matematis jalanan akan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor x dan y, dimana 1+1=3 atau 1+1=11 atau 1+1=-1, ceilah bahasanya ... :p

Berawal dari keinginan untuk memulai belajar bisnis kecil-kecilan, mengenai bagaimana membangun pondasi jangka pendek, bagaimana memulai investasi yang kelihatannya kecil "tak berarti" namun "dahsyat" hasilnya, yang apabila bisa ter-akumulasi dengan disiplin, maka akan menghasilkan suatu keuntungan yang tidak disangka-sangka, contoh saja penjual gorengan.

Coba kita asumsikan harga satu buah gorengan di Palembang ini sekitar Rp.500 dengan content adonan 85% udara,10 persen tepung, dan sisanya beragam hehe..


Lalu, bagaimana kalau satu hari saja bisa menjual 250 buah gorengan, contoh kecil, menjual gorengan dengan strategi simbiosis mutualisme (menjual gorengan di dekat penjual bakso, misalnya, kemudian penjual es dan lain-lain atau ngga' mungkin khan jual gorengan di dekat tukang sol sepatu hehe... pasti ada juga yang terjual cuma ngga' banyak...

nah disitu akan terjadi suatu " law of attraction ", dimana yang satu menarik yang lainnnya... jadi istilahnya memuaskan pelanggan dengan trik-trik jebakan konsumtif, yang disatu sisi memudahkan, disisi lain menguntungkan ...

Pendapatan = Rp. 500x250 buah/harix30 hari = Rp. 3.750.000 (kotor)

Pengeluaran = bahan2/hari (minyak, tepung, sayuran)+ gas+makan+ban bocor+dll = 75.000

Total Keuntungan Bersih = Rp1.500.000/bln

itu kalau terjual 250 buah , tapi rata-rata hasil survey saya kecil-kecilan di lapangan menunjukkan, jika menjualnya dengan keliling, ada yang perhari sampe 500 buah dan lebih ... kalikan saja berapa keuntungannya .. :)

dari hitung-hitungan yang lebih mengedepankan investasi di sektor riil ini, telah membuat saya berminat untuk menjalankan usaha ini, namun masih terkendala dengan sdm nya saja ... hehe :p



Beralih lagi ke investasi yang aman dan cenderung anti inflasi, namun... disini dibutuhkan waktu dan kesabaran yang lebih lama, tidak cocok untuk jangka pendek, yaitu antara 2-3 tahun, contohnya dengan ber-investasi emas batangan, dalam hal ini investasi emas jenis ini lebih cenderung hanya sebagai penjaga asset/mempertahankan nilai kekayaan saja, syukur-syukur harga emas naik 2/3 tahun kedepan ... kenaikan harga emas pun rata-rata 20% - 30 % / tahun, nah saya sih masih dalam level ini, belum saatnya bener-bener masuk sektor riil tadi ...

keliling - keliling dari satu toko ke toko lainnya, hasilnya pun beragam, setiap toko menjual kadar emas yang berbeda namun sama 24 karat, awalnya saya kurang paham ... namun setelah tanya sani-sini ternyata nilai emas dibedakan oleh kadar persen yang ada didalamnya... yang paling baik itu ya yang 99%, namun jenis emas yang memiliki kadar ini harga dan jenis nya pun berbeda dibanding emas-emas yang lain ...
agak lebih mahal dan warna emasnya solid, tidak kelihatan pucat... btw coba aja deh boleh dibuktikan sendiri ...

untuk membeli emas memang tergantung dari jenis dan harga pilihan kita tadi, boleh di pegadaian (dengan sistem kredit), boleh di antam dan lain-lain... tergantung tingkat kebutuhan dan kemampuan :)

Ada cerita menarik ketika saya meminta referensi dari beberapa teman, tentang dimana membeli emas yang baik di Palembang ini, ada satu toko ... dimana di toko ini memang harga dan kadar emas yang lebih tinggi dari yang lain, juga terkenal dengan keramahan sang penjual yang enak diajak ngobrol... yahhh... setelah lama berbasa-basi dengan niat hanya bertanya-tanya, sang penjual pun menyuruh saya melihat lukisan yang terpajang disalah satu sudut ruangan tokonya, terlihat ada lukisan ombak yang tanpa henti menyapu karang, dia pun ber-analogi : " Investasi itu seperti lukisan itu dek, bisa terkadang pasang dan terkadang surut, bisa terkadang hempasan nya kuat namun bisa juga terkadang menyejukkan... jadi tergantung arah angin lah ! hehe... "

Lalu dengan sedikit berkelakar saya pun menimpali : iya sih ko, cuma tergantung karang nya juga kuat atau ngga' ... (eh si koko pun tertawa, iya, ya bener .. bener .. lama-lama kalau karangnya tidak kuat bisa terkikis oleh ombak-ombak lautan luas"....

Saya langsung teringat kata George Soros (salah satu spekulan terkenal itu).

" You can't control the market, You cannot control the macro economy, but you do have control over your micro-economy. Start cutting some of the extras, and concentrate on the basics. You will be amazed at the results a little adjustment in your spending can produce "

- in the journal of Open Society-


Zaid Amin



Share:

ORCID iD

Insan Agung

Insan Agung

Popular Posts

Powered by Blogger.